Desa Wisata Kembangarum, Turi Sleman. Desa yang selama ini terkenal dengan pondokan-pondokan berkonsep tradisional-modern itu kini tengah merampungkan dua rumah panggung sebagai pondokan keluarga jenis baru.
“Rumah panggung ini untuk melengkapi pondokan bernuansa Joglo Jawa yang selama ini sudah banyak tersebar. Agar ada suasana lebih segar, tapi tetap tradisional dan alami,” kata Yulianto dari Sanggar Prasasti, selaku pengelola desa wisata Kembangarum saat ditemui Tempo, Kamis 8 Desember 2011.
Di Kembangarum, saat ini sedikitnya ada lima pondokan yang dikelola secara profesional bagi pelancong yang ingin bermalam dengan tarif berkisar Rp 200-700 ribu per malam (tanpa makan). Tiap pondokan memiliki kapasitas sekitar 10-20 orang.
Selain pondokan itu, wisawatan juga dapat menginap di rumah penduduk yang tersebar di desa dengan tarif variatif mulai Rp 50 ribu per malam. Baik di pondokan maupun rumah penduduk, wisatawan dapat menikmati suasana desa nan sunyi, bersih, dan teduh khas pedesaan Jawa. Selain itu, hampir tiap sudut desa ini dipenuhi dengan kebun salak dengan latar pemandangan Gunung Merapi.
“Pondokan rumah panggung juga sengaja dibangun tanpa batas dengan dikelilingi kebun salak agar pengunjung saat santai atau bangun bisa melihat petani yang panen salak,” kata Yulianto.
Di desa wisata yang seringkali memenangkan lomba wisata tingkat nasional itu, juga disediakan fasilitas jika pengunjung ingin melakukan bakti sosial bagi warga lereng Merapi. Ada 25 motor trail yang dapat disewa untuk melintasi medan bekas lahar dingin menuju tempat pengungsian.
Di desa wisata lainnya yang lebih dekat ke puncak Merapi, yakni di desa wisata Sambi, Pakem, Sleman, pengelola Ledok Sambi juga tengah bersiap. Edung, seorang petugas Ledok Sambi saat ditemui Tempo menuturkan pihaknya tengah mempromosikan fasiltas wisata yang menantang adrenalin bagi pelancong yang datang.
“Ada flying fox sepanjang 200 meter yang melintasi Kali Kuning yang merupakan bekas alur lahar dingin Merapi,” kata dia. Pihak Ledok Sambi menggarap wisata alam dengan menyediakan setidaknya tiga lintasan flying fox yang melintasi kali berhulu ke Merapi itu yang tidak dimiliki desa wisata lain.
Sementara di Desa Wisata Tanjung Ngaglik Sleman pihak pengelola wisata mempersiapkan sejumlah atraksi budaya seusai karakter potensi yang dimiliki desa itu. Kegiatan budaya yang dapat dinikmati dan dipelajari oleh pelancong yang live in di desa wisata ini diantaranya pengalaman membajak sawah dan menanam padi, belajar membatik, kuda lumping, tari tradisional Angguk, dan kesenian musik tradional Pek Bung.
“Kuda lumping dan membatik yang selama ini paling diminati. Selain itu wisatawan Eropa dan Asia sangat suka dengan pengalaman menanam padi dan membajak,” kata Bayu R, pimpinan pengelola desa wisata itu. Tarif untuk belajar kesenian dan pengalaman tanam padi itu cukup murah sekitar Rp 10 ribu- 25 ribu per orang.
Harga Sewa Elf Jogja 12-20 Kursi Penumpang , rental mobil Elf di fasilitas AC, TV, Audio, Wifi, Karaoke, Asuransi Wangi, Dingin, Tidak Bau Asap Rokok
Sewa Alphard Jogja, Solo, Semarang rental mobil Vellfire mewah 2020 stock 310 unit, Asuransi All Risk dalam luar kota, sopir 8 bahasa asing, Free Parcel
Rental sewa Innova Jogja mobil All New Grand, Venturer, Reborn, solar, bensin, manual, matik, Hitam Putih SIlver luxury Captain Seat dengan / tanpa sopir.
Sewa hiace Jogja murah, stock 32 Unit terbaru 2019. AC, TV, DVD, Karaoke, WIFi 12 - 20 Kursi Penumpang Lengkap Plus Guide & Sopir 8 Bahasa Asing + Asuransi