Hutan Wonosadi No ratings yet.

Please rate this

Gunung kidul banyak menawarkan tempat tempat wisata bahkan kulinernya juga terasa nikmat, namun tidak ada salahnya anda meluangkan waktu untuk mengunjungi salah satu tempat wisata yang berkonsep desa wisata di Gunungkidul ini. Konsep desa wisata pun di gunung kidul sudah banyak dengan mengedepankan ciri khas masing-masing, ada yang berupa kerajinan topeng kayu seperti halnya desa Bobung, kemudian batu kapurnya, dan masih banyak lagi keunggulan masing masing desa wisata tersebut. Salah satu desa wisata yang mempunyai ciri khas lain yakni mengedepankan konservasi alam  adalah Desa wisata Wonosadi.

Desa wisata Wonosadi memberikan satu wisata yang mengandalkan eksotisme hutan wonosadi yang masih alami. Desa wisata ini terletak di dua dusun yakni dusun Duren dan dusun Sidorejo, desa Beji, kecamatan Ngawen, kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 35 km dari ibukota kabupaten gunungkidul yakni kota Wonosari. Untuk mengelola aset hutan tersebut maka dibentuklah badan pengelola desa wisata Wonosadi yang disingkat Baladewi yang diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi desa wisata ini.

Hutan Wonosadi

Hutan Wonosadi

Kalau dibeberapa daerah gunung kidul terkenal dengan daerah kekurangan air, namun di desa wonosadi ini tak pernah kekurangan pasokan air. Ini merupakan salah satu system penglelolaan air di desa tersebut, dengan kesadaran penuh untuk menjaga kelestarian hutan Wonosadi sehingga hutan ini mampu berfungsi sebagai rangkaian siklus air.

Selain hutan sebagai wahana wisata unggulan masih ada beberapa daya tarik yang dimiliki oleh desa wisata wonosadi ini diantaranya adalah sebagai wisata rohani yakni watu gedhong, kali ndek dan sendang karang Tengah, selain itu juga ada beberapa kerajinan yakni kerajinand art  bambu, sedangkan untuk wisata budaya desa wonosadi masih sering mengadakan upacara Rasulan, sadranan, mboyong Dewi Sri, midang, mitoni, ruwatan dan seni musik rinding gumbeng yang merupakan kesenian tertua di pulau Jawa. Seni Rinding Gumbeng adalah seni music yang menggambarkan kondisi keeharian mayoritas masyarakat di Kabupaten Gunung Kidul yang ulet, sederhana, dan dekat dengan alam. Kesenian ini dulu merupakan kesenian yang dimainkan saat panen pertama, namun saat ini sudah jarang dimainkan namun desa ini berupaya tetap melestarikan dengan cara memadukan dengan music tradisional yang lain misal campursari.
Untuk memberikan kesadaran akan lingkungan kadang terkait dengan mitos tertentu, hal inilah konsep yang dipakai masyarakat desa wonosadi tersebut. Dengan kepercayaan bahwa hutan tersebut milik Pangeran Onggolotjo seorang putra keturunan dari Kerajaan Majapahit. Pangeran tersebut memberikan kepercayaan warga desa WOnosadi untuk mengelola dan menjaga HUtan Wonosadi dengan sebaik-baiknya. Dengan rasa takut yang menggangap status hutan milik orang kerajaan atau ningrat, maka hal ini menumbuhkan kesadaran untuk menjaga semua kekayaan yang ada dihutan Wonosadi tersebut. Karena ras takut itulah maka berimbas akan kelestarian ekosistem hutan dengan baik.

Ini merupakan konsep yang sederhana yang diterapkan namun dapat di pahami oleh seluruh warga untuk menjaga kelestarian hutan sebagai satu adat istiadat yang wajib dilestarikan


Recent Post
Call
IM3
WA
Email